Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

Sabtu, 05 Januari 2013

BLOKIR SITUS PADA JAM TERTENTU DENGAN MIKROTIK


Memblokir Situs Dengan MikroTik Pada Jam Tertentu

BLok sirtus di mikrotik pada jam tertentu .dijaman kayak sekarang ini udah banyak situs jejaring sosial / social network , seperti facebook atau twitter dll , yang menggunakan dari orang kantor sampai dengan pelajar ,, yang saya bhas kali ini , jika di suatu kantor semua nya maen FB , kinerja orang kantor akan berkurang , saya udah dapat solusi nya ,  
yang belum mengerti mikrotik , sebaiknya baca ini dulu Pengertian MIKROTIK

Berhubung saya menggunakan MikroTik sebagai router, maka saya akan berbagi tips pemblokiran ala MikroTik. yang belum tahu cara instal mikrotik baca cara
instal mikrotik Berikut ini langkah-langkahnya. Semoga bermanfaat . ...
Pertama, supaya waktu yang berjalan di router sesuai dengan waktu lokasi setempat, maka kita perlu mengatur agar clock di MikroTik mengacu pada NTP Server. Jika kita memiliki NTP Server sendiri, maka kita tinggal mengarahkan MikroTik ke NTP Server tersebut, namun jika kita tidak memiliki NTP Server, maka tidak perlu khawatir karena banyak NTP Server di luar yang bisa kita gunakan sebagai acuan. Beberapa diantaranya adalah NTP Server milik LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dengan URL: ntp.kim.lipi.go.id (203.160.128.6) dan NTP Pool Project dengan salah satu URLnya: 0.id.pool.ntp.org (202.169.224.16). Untuk mensettingnya di MikroTik, ketikkan perintah berikut :
/system ntp client set primary-ntp=203.160.128.6 secondary-ntp=202.169.224.16 \ mode=unicast enabled=yes;

Kedua, membuat rule di firewall filter. Dalam hal ini saya ingin memblokir situs Facebook yang menggunakan port HTTP (80), sehingga selain port tersebut masih diijinkan. Tujuannya agar pengguna masih dapat menerima update status facebook melalui email. Untuk mensettingnya ketikkan perintah berikut :
/ip firewall filter add chain=forward src-address=0.0.0.0/0 protocol=tcp \ dst-port=80 content="facebook" action=drop comment="Blokir Akses Facebook";

Ketiga, membuat script untuk mengaktifkan firewall tersebut selama jam kerja dan mematikannya pada jam istirahat dan diluar jam kerja. Disini saya membuat 3 script, yaitu script untuk mengaktifkan  (enable) firewall, script untuk mematikan (disable) firewall serta script untuk dieksekusi pada hari libur (Sabtu-Minggu) dan hari kerja. Berikut ini scriptnya :
Script untuk mematikan (disable) firewall :
/system script add name="fb-allow" policy=write,read,policy,test,sniff source={/ip firewall filter set [/ip firewall filter find content="facebook"] disabled=yes}

Script untuk mengaktifkan (enable) firewall :
/system script add name="fb-deny" policy=write,read,policy,test,sniff source={/ip firewall filter set [/ip firewall filter find content="facebook"] disabled=no}

Script untuk disable firewall di hari libur dan enable di hari kerja :
/system script add name="fb-holiday" policy=write,read,policy,test,sniff source={:if ([/system scheduler get [/system scheduler find on-event="fb-deny"] disabled] = true) do [/system scheduler set [/system scheduler find on-event="fb-deny"] disabled=no] else [/system scheduler set [/system scheduler find on-event="fb-deny"] disabled=yes]}

Keempat, membuat schedule untuk menentukan kapan firewall tersebut akan diaktifkan atau dinon-aktifkan. Disini saya membuat 6 scheduler berdasarkan jam kerja dan hari kerja, yaitu jam 08:00, jam 12:00, jam 13:00, jam 17:00, hari sabtu-minggu, dan hari senin. Berikut ini scriptnya :
Schedule untuk mengaktifkan (enable) firewall pada jam kerja (08:00) :
/system scheduler add name="fb-08:00" start-date=jan/01/1970 start-time=08:00:00 interval=1d on-event="fb-deny"

Schedule untuk mematikan (disable) firewall pada jam istirahat (12:00) :
/system scheduler add name="fb-12:00" start-date=jan/01/1970 start-time=12:00:00 interval=1d on-event="fb-allow"

Schedule untuk mengaktifkan kembali (enable) firewall pada jam kerja (13:00) :
/system scheduler add name="fb-13:00" start-date=jan/01/1970 start-time=13:00:00 interval=1d on-event="fb-deny"

Schedule untuk mematikan (disable) firewall di luar jam kerja ke atas ( > 17:00) :
/system scheduler add name="fb-17:00" start-date=jan/01/1970 start-time=17:00:00 interval=1d on-event="fb-allow"

Schedule untuk mematikan (disable) firewall di hari libur (Sabtu-Minggu) :
/system scheduler add name="fb-sabtu-minggu" start-date=aug/01/2009 start-time=00:00:00 interval=7d on-event="fb-holiday"

Pastikan bahwa tanggal yang didefinisikan pada parameter "start-date" scheduler adalah Hari Sabtu. Dan parameter "interval" diberi nilai 7d.

Schedule untuk mengaktifkan kembali (enable) firewall di hari kerja (Senin) :
/system scheduler add name="fb-senin" start-date=aug/03/2009 start-time=00:00:00 interval=7d on-event="fb-holiday"

Pastikan bahwa tanggal yang didefinisikan pada parameter "start-date" scheduler adalah Hari Senin. Dan parameter "interval" diberi nilai 7d.
"Semoga berhasil"

@SALAM SUKSES
Read More...

Senin, 11 Juni 2012

DUAL BOOTING Linux & Win XP

1. Intro
Skenario: Anda ingin meng-install Windows XP pada komputer yang telah terinstall Linux Ubuntu dalam Harddsik yang sama.
Ringkasan tutorial: Membuat ruang pada partisi Linux untuk melakukan installasi Windows XP. Bootloader XP cukup memusingkan kita ketika berada pada opsi dual boot setelah dilakukan installasi biasanya akan melakukan overwrite GRUB secara total. Pada bagian ini akan dibahas juga tentang cara melakukan install ulang GRUB pada MBR dan melakukan konfigurasi dual boot untuk Ubuntu and Windows XP.
2. Langkah pertama: Back up GRUB boot menu Ubuntu
Apapun setting bootloader anda, jika terjadi kecelakaan atau terlupa,  langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan backup GRUB bootloader. Sangat mudah untuk kehilangan dan jika Anda tidak tahu bagaimana untuk menulis ulang dari awal biasanya  beresiko harus melakukan instalasi ulang sistem Ubuntu dan yang paling paling parah adalah anda kehilangan data berharga anda.
Langkah pertama, backup GRUB Ubuntu dengan meng-klik Applications –> Accessories –> Terminal pada menu. Lalu eksekusi perintah ini
sudo gedit /boot/grub/menu.lst.
Teks file ini menyimpan semua informasi penggunaan GRUB untuk konfigurasi macam-macam opsi boot. Geser ke bawah dan pada baris antara “## ## End Default Options ##” and “### END DEBIAN AUTOMATIC KERNELS LIST” merupakan opsi boot Linux.
Buatlah sebuah backup pada file tersebut dengan mengklik File, Save As dan cari lokasi yang berbeda. Atau copy seluruh isi file dan tempatkan pada file baru. Jika mungkin, buatlah pada disk yang dapat dilepasatau pada lokaasi baru.
3. Buat ruang untuk instalasi XP
Sekarang kita perlu membuat ruang pada hard drive yang digunakan untuk XP, jadi ini akan melibatkan perubahan ukuran partisi Ubuntu. Restart sistem dengan menggunakan Live CD Ubuntu langkah ini memberikan anda akses ke Partition Editor GNOME.
Sekarang kita perlu membuat ruang pada hard drive yang digunakan untuk XP, jadi ini akan melibatkan perubahan ukuran partisi Ubuntu. Restart sistem dengan menggunakan Live CD Ubuntu langkah ini memberikan anda akses ke Partition Editor GNOME. Ketika CD diload, pilih “Try Ubuntu without any change to your computer”.
Setelah CD diload, klik System, Administration, Partition Editor.
Klik kanan pada data partisi utama yang telah diformat dengan mode ext3 – seharusnya berada pada /dev/sda1 – dan pilih “Resize/Move”
Geser slider dari kanan untuk untuk mengecilkan partisi ext3 dan menciptakan ruang kosong pada hard drive, yang akan digunakan untuk partisi NTFS Windows XP. Pastikan bahwa space yang bebas tersebut cukup untuk digunakan Windows XP (minimal 2GB – disarankan 5GB). Lalu klik “Resize/Move” untuk melakukan konfirmasi seleksi, dan “Apply” untuk kembali ke jendela utama aplikasi untuk untuk melihat perubahan yang masih tertunda.
4. Meng-install Windows XP

Restart system dengan menggunakan CD Windows XP dan boot untuk melakukan installasi program.
Sayangnya XP tidak begitu adaptif dalam menangani partisi yang ada pada saat instalasi. Windows mendeteksi bahwa dua partisi Ubuntu ditandai sebagai C: dan lannya E:. Space yang tidak di partisi yang akan diinstall XP akan ditandai sebagai F:.
Untuk sistem operasi dan sebagian besar aplikasi Windows yang telah dikodekan dengan benar dalam skrip installasinya, ini bukanlah masalah. Beberapa aplikasi yang lebih lama akan mengasumsikan bahwa C: adalah partisi sistem dan mungkin akan mengakibatkan error. Ada beberapa cara untuk meribah penempatan drive letter pada partisi sistem, tetapi skenario ini berhasilnya kemungkinan kecil.
Untuk menghindari resiko rusaknya sistem, XP mendeteksi bahwa partisi Linux sebagai partisi sistem yang aktif dan tidak melakukan installasi sampai partisi tersebut stautusnya tidak aktif.
5 – Restore boot loader GRUB
Setelah XP terinstall,  maka komputer setelah dihidupkan akan langsung melakukan booting ke Windows XP dan tidak ada tanda-tanda keberadaaan Ubuntu. Untuk mengembalikan GRUB Ubuntu sebagai bootloader sistem, perlu diinstal ulang ke MBR.
Caranya: Boot komputer dengan menggunakan Ubuntu Live CD dan pada saat tampil menu booting pada live CD Ubuntu pilih “Try Ubuntu without any change to your computer“.
Buka terminal, dengan mengklik menu Applications, Accessories, Terminal
Untuk masuk ke modus konfigurasi GRUB, ketik “sudo grub” lalu tekan Enter. Kemudian ketik perintah berikut secara berurutan:
– root (hd0,0)
- setup (hd0)
- quit
- exit
Reboot komputer. Anda akan melihat bootloader GRUB tetapi tidak ada opsi Windows XP – kita membutuhkan penambahan teks untuk penampakan Windows XP pada opsi boot.
Boot ke Ubuntu dan buka terminal. Lalu ketik perintah ini sudo gedit /boot/grub/menu.lst
Geser halaman menu.lst ke bagian paling bawah isi file dan tulis teks berikut:
title Windows XP
root (hd0,1)
makeactive
chainloader +1
Simpan file dan lakukan reboot. Ketika GRUB loader muncul tekan ESC untuk menampilkan boot menu. Maka Windows XP muncul pada pilihan paling bawah – pilih atau klik Windows XP , maka komputer akan masuk ke dalam sistem Windows XP.
Jika anda ingin membuat menu GRUB selalu tampil, lakukan boot kembali ke Ubuntu dan lakukan edit file MENU.LST. Cari kata hiddenmenu dan rubah menjadi#hiddenmenu.
Untuk menambah menu timout, rubah default timeout 3 menjadi limit waktu sesuai dengan keinginan kita, misal 5 (artinya menunggu 5 detik sebelum ke sistem ubuntu)
Read More...

Kamis, 16 Desember 2010

Konfigurasi vlan pada cisco packet tracer


Langkah pertama konfigurasi pada Router,,,,,,,!!!!!!!

--- System Configuration Dialog ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: no

Press RETURN to get started!

Router>enable

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#interface fa0/0

Router(config-if)#no shutdown =>perintah untuk meng hidupkan interface fa0/0

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#exit

Router(config)#interface fa0/0.2

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0.2, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0.2, changed state to up

Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 2

Router(config-subif)#ip address 10.10.0.1 255.255.255.0

Router(config-subif)#exit

Router(config)#interface fa0/0.3

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0.3, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0.3, changed state to up

Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 3

Router(config-subif)#ip address 10.10.1.1 255.255.255.0

Router(config-subif)#exit

Router(config)#interface fa0/0.4

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0.4, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0.4, changed state to up

Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 4

Router(config-subif)#ip address 172.16.16.1 255.255.255.0

Router(config-subif)#exit

Router(config) => Ctrl + Z untuk menyimpan

Router(config)#^Z`

Router#

%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console => Enter

Router#copy running-config startup-config

Destination filename [startup-config]?

Building configuration...

[OK]

Konfigurasi Router anda telah selesai,,,,,,,,,,,!!!!!

Langkah selanjutnya konfigurasi switch manageable,,,,,,

Press RETURN to get started!

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet1/1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet1/1, changed state to up

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet2/1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet2/1, changed state to up

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet3/1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet3/1, changed state to up

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet3/1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet3/1, changed state to down

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet3/1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet3/1, changed state to up

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up

Switch>enable

Switch#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Switch(config)#interface fa0/1

Switch(config-if)#switchport mode trunk

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up

Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fa1/1

Switch(config-if)#switchport mode access

Switch(config-if)#switchport access vlan 2

% Access VLAN does not exist. Creating vlan 2

Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fa2/1

Switch(config-if)#switchport mode access

Switch(config-if)#switchport access vlan 3

% Access VLAN does not exist. Creating vlan 3

Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fa3/1

Switch(config-if)#switchport mode access

Switch(config-if)#switchport access vlan 4

% Access VLAN does not exist. Creating vlan 4

Switch(config-if)#ex

Switch(config)# => Ctrl + Z untuk menyimpan

Switch(config)#^Z

Switch#

%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console => Enter

Switch#copy running-config startup-config

Destination filename [startup-config]?

Building configuration...

[OK]

Switch#

Konfigurasi swuicht anda sudah selesai,,,,,,,,,!!!!!!!!

Langkah selanjutnya pemberian IP pada PC Vlan menurut Gatway nya,,,,, lalu ping kesemua Gatway dan kesemua Client,,,,,,,,,,

Selamat mencoba semoga berhasil,,,,,,,

Read More...

Selasa, 23 November 2010

Tentang Rsync

Backup Data dengan Rsync

Rsync adalah tool untuk transfer dan sinkronisasi file atau tree (struktur direktori dan file) secara satu arah, baik transfer lokal (di sistem yang sama) maupun remote (jaringan/internet). Rsync merupakan tools kecil yang powerful karena bisa bertindak sebagai server sekaligus sebagai klien.
Keunggulan Rsync
1. Hemat bandwidth dan Mendukung Resume. Jika di sisi penerima, file yang ingin dikirimkan sudah ada, tapi belum tentu sama (misalnya ukurannya lebih kecil/besar atau terdapat perbedaan karena versinya lebih lama), maka rsync dapat melakukan serangkaian pengecekan perbandingan checksum terhadap blok-blok dalam file di kedua sisi, untuk meminimalisasi jumlah data yang harus ditransfer. Algoritma ini disebut algoritma rsync. Bahkan sebetulnya rsync bermula dari sebuah paper yang menjelaskan algoritma ini.Jadi, misalnya Anda memiliki 2 buah versi file berukuran kurang lebih 100MB di dua tempat, dengan rsync Anda mungkin Anda hanya membutuhkan transfer data sebesar 50MB, 10MB, atau bahkan di bawah 1MB untuk menyamakan kedua buah versi file ini, bergantung pada seberapa mirip kedua file tersebut sebelumnya.Atau, misalnya Anda sedang mentransfer file besar lalu putus di tengah jalan. Anda dapat menjalankan kembali rsync dan rsync akan melanjutkan kembali transfer dari posisi putus dan memastikan hasil akhirnya nanti sama.
2. Cepat. Rsync cepat salah satunya karena algoritma rsync yang disebutkan di atas. Selain itu rsync dapat melakukan kompresi data saat transfer. Dibandingkan FTP pun rsync lebih cepat karena dapat melakukan pipelining, sementara transfer menggunakan FTP boros koneksi TCP/IP untuk setiap file yang ditransfer. Ini akan semakin kentara untuk tree berisi file kecil-kecil yang jumlahnya banyak (misalnya file-file website yang umumnya berisi banyak file HTML dan gambar), di mana rsync dapat beberapa kali hingga belasan kali lebih cepat dari FTP.
3. Fleksibel. Rsync tidak hanya bisa mentransfer file tunggal, tapi juga direktori dan tree secara rekursif. Anda bisa memilih untuk menghapus file/direktori yang sudah tidak ada dari sisi pengirim tapi masih ada di sisi penerima. Anda juga bisa memilih untuk melakukan proses sinkronisasi metadata file seperti permission, kepemilikan, tanggal, ACL, dll. Rsync dapat menangani link simbolik, hardlink, device, dll. Selain opsi tersebut, masih banyak opsi lainnya, termasuk yang sering juga dijumpai di tool lain seperti tar, cp, dll.
4. Kemudahan Setup. Jika setup samba membutuhkan waktu yang cukup panjang, rsync bisa kita siapkan dalam waktu kurang dari 5 menit sehingga sangat membantu jika kita ingin melakukan penyalinan data tanpa harus melakukan setup yang rumit.
Kutipan keunggulan rsync diambil dari tulisan Steven Haryanto, Menggunakan Rsync.
Setup Rsync Server pada openSUSE :
1. Install paket rsync melalui YAST atau melalui konsole. Jika melalui konsole, proses install dapat dilakukan dengan perintah :
view source
print?
1 zypper in rsync
2. Ubah konfigurasi file /etc/rsyncd.conf
3. Contoh konfigurasi :
view source
print?
01 gid = users
02 read only = true
03 use chroot = true
04 transfer logging = true
05 log format = %h %o %f %l %b
06 log file = /var/log/rsyncd.log
07 pid file = /var/run/rsyncd.pid
08 #hosts allow = trusted.hosts
09 slp refresh = 300
10
11 [Home-Vavai]
12 path = /home/vavai
13 comment = Data-vavai
14 # auth users = user
15 # secrets file = /etc/rsyncd.secrets
16
17 [iso]
18 path = /srv/www/htdocs
19 comment = file iso vavai
Yang perlu diubah adalah bagian #hosts allow = trusted.hosts (diganti dengan IP komputer client yang boleh mengakses) dan pada bagian yang dimulai dengan kurung siku [ ]. Bagian ini adalah bagian yang akan dishare. Dalam contoh diatas, saya melakukan share 2 buah folder, yaitu /home/vavai dan /srv/www/htdocs. Silakan sesuaikan dengan folder share yang diinginkan.
4. Kita juga dapat membuat file teks /etc/rsyncd.motd yang berisi tulisan selamat datang (Message of the Day) dan menambahkan opsi motd file = /etc/rsyncd.motd pada file /etc/rsyncd.conf diatas
5. Restart service rsync dengan perintah :
view source
print?
1 service rsyncd restart
6. Test dengan perintah melalui konsole :
view source
print?
1 rsync IP-Address-Server::
misalnya
view source
print?
1 rsync 192.168.0.1::
Catatan : IP bisa diganti dengan hostname, misalnya rsync vavai.vavai.com::
Setting Client
1. Install paket rsync melalui YAST atau melalui konsole. Jika melalui konsole, proses install dapat dilakukan dengan perintah :
view source
print?
1 zypper in rsync
2. Check rsync server dengan perintah pada konsole :
view source
print?
1 rsync ip-address-server::
misalnya
view source
print?
1 rsync 192.168.0.1::
3. Jika menginginkan folder tertentu, kita bisa masuk ke folder tersebut sesuai data yang tampil pada saat kita tampilkan perintah rsync, misalnya
view source
print?
1 rsync 192.168.0.1::Home-Vavai/
. Jangan lupa menambahkan simbol / pada akhir folder yang artinya ingin melihat isi dari folder tersebut.
4. Untuk melakukan copy data, gunakan perintah berikut :
view source
print?
1 rsync -av ip-address-server::nama-folder-share nama-folder-tujuan/
contoh :
view source
print?
1 rsync -av 192.168.0.1::Home-Vavai/ /srv/www/htdocs/backup
. Itu artinya kita akan melakukan copy isi dari rsync share dengan nama Home-Vavai ke folder /srv/www/htdocs/backup.
5. Kita bisa juga memastikan agar folder tujuan selalu memiliki versi dan data yang sama dengan rsync dengan opsi -av –delete
6. Kita juga dapat mengecualikan suatu file / folder tertentu dari proses dengan opsi –exclude.
7. Silakan merefer pada manual rsync untuk pilihan lain yang lebih lengkap.
Read More...

Senin, 26 Juli 2010

Daftar Domain Gratisss,,,,,,,,,,,

1. Daftar Domain gratyis disini
2. Membuat blog dan memasukkan link seperti di atas ke blog Anda (jika Anda sudah punya blog/webite)
3. Daftarkan blog Anda di search engine google, klik disini http://www.google.com/addurl/?continue=/addurl
Selamat Mencoba,,,,,,,,,,,,,,
"SEMOGA BERHASIL"
Read More...

Sabtu, 26 September 2009

SEJARAH INTERNET

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.
[sunting] Daftar kejadian penting
Tahun Kejadian
1957 Uni Sovyet (sekarang Rusia) meluncurkan wahana luar angkasa, Sputnik.
1958 Sebagai buntut dari "kekalahan" Amerika Serikat dalam meluncurkan wahana luar angkasa, dibentuklah sebuah badan di dalam Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Advanced Research Projects Agency (ARPA), yang bertujuan agar Amerika Serikat mampu meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi negara tersebut. Salah satu sasarannya adalah teknologi komputer.
1962 J.C.R. Licklider menulis sebuah tulisan mengenai sebuah visi di mana komputer-komputer dapat saling dihubungkan antara satu dengan lainnya secara global agar setiap komputer tersebut mampu menawarkan akses terhadap program dan juga data. Di tahun ini juga RAND Corporation memulai riset terhadap ide ini (jaringan komputer terdistribusi), yang ditujukan untuk tujuan militer.
Awal 1960-an Teori mengenai packet-switching dapat diimplementasikan dalam dunia nyata.
Pertengahan 1960-an ARPA mengembangkan ARPANET untuk mempromosikan "Cooperative Networking of Time-sharing Computers", dengan hanya empat buah host komputer yang dapat dihubungkan hingga tahun 1969, yakni Stanford Research Institute, University of California, Los Angeles, University of California, Santa Barbara, dan University of Utah.
1965 Istilah "Hypertext" dikeluarkan oleh Ted Nelson.
1968 Jaringan Tymnet dibuat.
1971 Anggota jaringan ARPANET bertambah menjadi 23 buah node komputer, yang terdiri atas komputer-komputer untuk riset milik pemerintah Amerika Serikat dan universitas.
1972 Sebuah kelompok kerja yang disebut dengan International Network Working Group (INWG) dibuat untuk meningkatkan teknologi jaringan komputer dan juga membuat standar-standar untuk jaringan komputer, termasuk di antaranya adalah Internet. Pembicara pertama dari organisasi ini adalah Vint Cerf, yang kemudian disebut sebagai "Bapak Internet"
1972-1974 Beberapa layanan basis data komersial seperti Dialog, SDC Orbit, Lexis, The New York Times DataBank, dan lainnya, mendaftarkan dirinya ke ARPANET melalui jaringan dial-up.
1973 ARPANET ke luar Amerika Serikat: pada tahun ini, anggota ARPANET bertambah lagi dengan masuknya beberapa universitas di luar Amerika Serikat yakni University College of London dari Inggris dan Royal Radar Establishment di Norwegia.
1974 Vint Cerf dan Bob Kahn mempublikasikan spesifikasi detail protokol Transmission Control Protocol (TCP) dalam artikel "A Protocol for Packet Network Interconnection".
1974 Bolt, Beranet & Newman (BBN), pontraktor untuk ARPANET, membuka sebuah versi komersial dari ARPANET yang mereka sebut sebagai Telenet, yang merupakan layanan paket data publik pertama.
1977 Sudah ada 111 buah komputer yang telah terhubung ke ARPANET.
1978 Protokol TCP dipecah menjadi dua bagian, yakni Transmission Control Protocol dan Internet Protocol (TCP/IP).
1979 Grup diskusi Usenet pertama dibuat oleh Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, alumni dari Duke University dan University of North Carolina Amerika Serikat. Setelah itu, penggunaan Usenet pun meningkat secara drastis.
Di tahun ini pula, emoticon diusulkan oleh Kevin McKenzie.
Awal 1980-an Komputer pribadi (PC) mewabah, dan menjadi bagian dari banyak hidup manusia.
Tahun ini tercatat ARPANET telah memiliki anggota hingga 213 host yang terhubung.
Layanan BITNET (Because It's Time Network) dimulai, dengan menyediakan layanan e-mail, mailing list, dan juga File Transfer Protocol (FTP).
CSNET (Computer Science Network) pun dibangun pada tahun ini oleh para ilmuwan dan pakar pada bidang ilmu komputer dari Purdue University, University of Washington, RAND Corporation, dan BBN, dengan dukungan dari National Science Foundation (NSF). Jaringan ini menyediakan layanan e-mail dan beberapa layanan lainnya kepada para ilmuwan tersebut tanpa harus mengakses ARPANET.
1982 Istilah "Internet" pertama kali digunakan, dan TCP/IP diadopsi sebagai protokol universal untuk jaringan tersebut.
Name server mulai dikembangkan, sehingga mengizinkan para pengguna agar dapat terhubung kepada sebuah host tanpa harus mengetahui jalur pasti menuju host tersebut.
Tahun ini tercatat ada lebih dari 1000 buah host yang tergabung ke Internet.
1986 Diperkenalkan sistem nama domain, yang sekarang dikenal dengan DNS(Domain Name System)yang berfungsi untuk menyeragamkan sistem pemberian nama alamat di jaringan komputer.
Read More...

PERBEDAAN LOCALHOST/LAN dgn INTERNET

Internet dengan localhost / LAN



Selain jaringan

internet terdapat pula bentuk jaringan yanglebih kecil, disebut Localhost atau

Local Area Network (LAN).

1. Pengertian Localhost / LAN

Saluran komunikasi antar komputer sehingga membentuk sebuah jaringan.

Apabila kita ingin membuat saluran komunikasi antar komputer yang biasa disebut

dengan LAN, maka minimal kita harus menyediakan 2 buah komputer serta peralatan

pendukung lainnya.

Langkah-langkah untuk membuat jaringan tersebut adalah:
a. Siapkan kabel UTP dan potonglah sesuai

dengan jarak dan jumlah komputer yang ingin dibuat jaringan.

b. Siapkan kartu jaringan dengan port RJ 45

dan pasanglah di komputer. Melalui slot PCI. Setelah itu, diver kartu jaringan

di pasang dengan software yang sesuai dengan kartu jaringan tersebut.

c. Siapkan HUB / Switch dengan port RJ45.

d. Hubungkan kabel dari setiap komputer yang

ada dengan hub / switch sehingga membentuk sebuah jaringan.

e. Kita tinggal klik ikon Network

Neighborhood di desktop, jika ingin mengomunikasikan setiap komputer.





2. Metode Pengkabelan





Ada 2

metode pengkabelan, yaitu metode kabel lurus (Straight Kabel) dan metode kabel

silang (Crossover Cable). Kabel lurus digunakan untuk hub. Antara workstation

dengan hub, sedangkan kabel silang di gunakan untuk hub. Antara workstation

tanpa hub. Dan hubungan antar hubungan.





3. Mengatur Konfigurasi Jaringan Komputer

Menggunakan Sistem Operasi Windows XP

Konfigurasi jaringan komputer dapat diatur pada saat pertama kali

menginstal sistem operasinya, misal: Windows XP.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebagai berikut:

a. Klik start

b. Klik Control Panel

c. Klik network and internet connections.

d. Klik set up or change your home or small

office network.

e. Pada new network setup wizard, klik next.

f. Klik next di kotak network setup wizard

selanjutnya

g. Klik Local Area Connection dan beri check

list pada Ignore.





4. Mengatur Alamat IP

Langkah-langkah untuk mengatur alamat IP antara lain sebagai berikut:

a. Klik start, kemudian klik Control Panel

b. Klik network and internet connection

c. Klik network connection

d. Klik ikon Local Area Network, kemudian

klik kanan dan pilih properties.

e. Pada menu general, klik internet protocol

(TCP/IP), klik tombol propertis

f. Pilih use the following IP Address,

kemudian isikan kotak isian nomor IP Address dan Subnet Mask, setelah itu klik

OK.
Read More...

 

Profil

Foto Saya
Mey Dinata ITC
Lihat profil lengkapku

Followers